Sebelum Tahun 1921 Desa Bojongsari terdiri dari 2 Desa yaitu Desa Bojongsari Lor dan Desa Bojongsari Kidul. Pada tahun 1921 dua desa tersebut melebur jadi 1 desa dengan nama Desa Bojongsari dengan YUDAMENAWI sebagai Kepala Desa Pertama dan berhasil meletakan landasan-landasan pembangunan sarana dan prasarana vital seperti parasatrana jalan, tempat ibadah dll.
Pada tahun 1945
kepemimpinan Desa Bojongsari berganti dan Citro Supadmo terpilih menjadi Kepala
Desa. pada tahun 1947 beliau ditawan oleh Belanda dan menunjuk Apono sebagai
Kepala Desa sampai dengan tahun 1947. Dan pada tahun yang bersamaan diadakan
Pemilihan dengan Surawihaedjo sebagai Kepala Desa, tetapi juga beliau ditawan
oleh Pemerintah Belanda bersama dengan Cipto Supadmo.
Setelah keduanya
dibebaskan, Soerawihardjo menyerahkan jabatan Kepala Desanya kepada Citro
Supadmo. Semasa kepemimpinannya berhasil melanjutkan landasan pembangunan yang
telah dilakukan sebelumnya diantaranya membangun jalan-jalan lingkar,
jembatan-jembatan semi permanen dsb. Pada tanggal 17 Agustus 1956 Cipto Supadmo
wafat, setahun kemudian tepatnya tanggal 12 September 1957 diadakan pemilihan
dan terpilih kembali Soerawihardjo menjadi Kepala Desa.
Pada tanggal 2
Desember 1957 Soerawiharjo dilantik menjadi Kepala Desa dan memegang tampuk
kepemimpinan sampai dengan 7 November 1987.
Mulai tahun 1988 Warsim AR menjabat
sebagai Kepala Desa dan pada masa kepemimpinan beliau berhasil melanjutkan
pembangunan desa.
Masa jabatan Warsim
AR berakhir sampai dengan Desember 1997. Pada pimpinan Kepala Desa selanjutnya
terpilih AKSIN NURWANTO dan dilantik pada tanggal 16 januari 1999 dan terpilih
kembali menjadi Kepala Desa periode 2007-2013. Masa kepemimpinn beliau berhasil
melanjutkan pembangunan desa.